Friday, November 25, 2011

about love part1


Aku harus berangkat pagi ini untuk pergi ke kampus. Kejadian dua hari yang lalu membuatku trauma untuk menggunakan keereta ekonomi untuk menjadi transportasiku untuk ke kampus. Saat aku tanyakan pada petugas karcis, ternyata kereta yang datang terlebih dahulu adalah kereta ekonomi. Wajahku berubah menjadi ragu untuk pergi ke kampus. Dua hari yang lalu aku baru saja mengalami musibah. Saat aku ingin berangkat ke kampus, aku menggunakan kereta ekonomi. Tidak seperti biasanya, kereta sangat padat sekali pagi itu. Biasanya, yang namanya kereta ekonomi ataupun ac untuk arah bogor jarang sekali ramai. Saat di kereta, aku menerima telpon dari seorang sahabatku. Singkatnya, saat aku ingin turun dari kereta, ada orang yang begitu mencurigakan memperhatikanku. dan aku baru ingat, aku meletakkan hp ku itu di kantong celana, dan saat turun di kereta, hp ku sudah hilang. Dan hal yang pertama kulakukan adalah menelfon sahabatku untuk memberitahukan musibah yang aku alami. Sahabat pertama yang aku hubungi hanya bersikap cuek tidak menenangkan aku. Dan aku terlihat sangat kesal pada sahabatku itu. Lalu ku telpon sahabatku satu lagi, dan ku beritahukan musibahku ini. Aku hampir putus asa dan temanku ini menanangkanku dan menyuruhku untuk menunggunya di kampus. Dan di kampus pun aku tak sanggup untuk menahan tangisku. Karena aku bingung apa yang harus ku katakan nantinya pada papa bila papa tahu kalau handphoneku hilang saat di kereta.

"hey, kamu anak nya om Rama kan?" suara itu mengagetkanku. Aku tersentak melihat cowok yang entah sejak kapan sudah duduk di sampingku.
"iya, kakak anaknya tante Ningsih kan?" tanyaku. Cowok itu mengangguk seraya mengulurkan tangannya "Iqbal", ucapnya memperkenalkan dirinya. "Vira", ucapku.
Suara pengumuman bahwa kereta ekonomi tujuan Bogor sudah berada di stasiun Manggarai, aku semakin bingung, apa aku harus naik kereta ekonomi itu apa tidak.

"Naik kereta ekonomi kan, Vir?" tanya kak Iqbal padaku. Aku mengangguk dengan wajah cemas-cemas bingung. "Kenapa?ada trauma ya naik kereta ekonomi, wajahnya kaya ketakutan gitu", godanya.

Aku tersenyum malu "tenang aja vir, kakak akan ngejaga kamu di kereta eko nanti, jadi gak usah takut ya". Aku tersipu malu, kenapa orang ini begitu baik padaku, padahal aku baru mengenalnya hari ini.

Sampai kereta eko datang, kak iqbal menyuruhku untuk naik kereta terlebih dahulu. Di dalam kereta, ia terus mengajak ku bercerita. Ternyata ia anak Fakultas Hukum dan aku tidak percaya awalnya, karena dari wajahnya tidak ada tampang kalau ia anak hukum. Tampang playboy kaya gini, pasti udah sering gonta-ganti cewek, pikirku.

Saat menunggu bus yang mengantarkan para mahasiswa ke fakultas masing-masing, aku masih bersama kak iqbal. Aku pun menceritakan musibah yang ku alami di kereta eko padanya. Kak Iqbal hanya mengangguk-angguk sesekali ia memberikan rasa simpatinya padaku saat aku menceritakan kejadian itu. Sampai saat aku turun di halte fakultasku, kak iqbal memanggilku "vir, selesai kampus jam berapa?", tanyanya. "jam 5 sih, tp aku mau ngerjain tugas dulu, mungkin abis maghrib baru pulang", jawabku. "bareng ya pulangnya, aku tunggu di stasiun", tuturnya.

itu lah hari pertama aku mengenalnya. seorang cowok bernama kak Iqbal yang merupakan tetangga sekaligus seniorku di kampus. yang ku dapatkan saat perkenalan dengan kak iqbal ini adalah, orang ini asyik sekali diajak ngobrol, baik banget lagi, padahal aku baru pertama kali kenal sama dia di stasiun tadi. Semoga perkenalanku ini dengan kak Iqbal ini membawa keberuntungan dan berlanjut menjadi sahabat yang baik untuk seterusnya.

2 comments:

  1. cuma segini aja?
    gak ada lagi lanjutan ceritanya?

    ReplyDelete
  2. iya baru sedikit..minta masukan nya aja dulu hhehehe

    ReplyDelete