Saturday, November 17, 2012

the lost of love

 Untuk kesekian kalinya saya menulis apa yang dinamakan dengan cinta. Dan untuk kesekian kalinya juga, saya tidak pernah bosan menuliskan tentang cinta ini. 
 Cinta yang sudah lama saya jalani dengan nya, ternyata harus kandas begitu saja dikarenakan suatu jarak. jarak yang cukup jauh, yang bisa dijangkau bila saya memiliki materi yang cukup untuk mendatanginya.
Hubungan ini berakhir di awal bulan Mei 2012, dimana makhluk adam itu harus pergi menuntut ilmu di negeri yang terkenal dengan negeri kincir angin. Ya, untuk kedua kalinya, saya harus pacaran jarak jauh. Pertama, Bandung - Jakarta itu masih bisa di tempuh dengan ongkos 200 ribu untuk naik travel pulang pergi.
Perasaan senang yang saya rasakan pada saat saya tau, bahwa dia diterima untuk kuliah di salah satu universitas di negeri kincir angin, saya merasakan kebahagiaan yang tak bisa saya gantikan sampai kapanpun. Ya, saya senang, karena mimpinya untuk kuliah disana terlaksana juga. 
Tidak hanya perasaan senang, sedihpun juga bisa saya rasakan. Saya tahu, bahwa dia hanya bisa kembali ke Jakarta pada saat liburan musim panas saja. Itu lah tantangannya. Saya tidak bisa berhubungan sejauh itu dengannya. Saya tidak bisa jauh dengannya. Saya tidak bisa mengingkari bahwa saya sangat sayang padanya. 
Apa boleh buat, saya harus mengikhlaskannya, saya harus melepaskannya, demi cita-citanya. Walaupun ia tidak ingin hubungan berakhir, tapi saya tetap tidak bisa melanjutkannya di karenakan suatu jarak.
Ingin berkata padanya, sampai sekarang perasaan itu pun masih ada. Sulit untuk diucapkan, sehingga di blog inilah saya bisa menyampaikan perasaan ini. 
 

No comments:

Post a Comment